Senin, 17-Mar-2025

Kamis, 17/02/2022 Umum 1114 hits

Keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan tidak terlepas dari pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. Sekolah merupakan salah satu unsur pelaksana yang dominan dalam keseluruhan organisasi pendidikan, disamping keluarga dan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang formal sehingga pelaksanaan pendidikan menjadi terarah, terkontrol dan teratur. Kegiatan belajar mengajar di sekolah meliputi seluruh aktivitas untuk membahas seperangkat materi pelajaran agar siswa mempunyai kecakapan dan pengetahuan yang bermanfaat dalam kehidupannya.


Konseling kelompok adalah suatu bentuk layanan atau bantuan oleh seorang konselor kepada individu yang membutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi yang dilaksanakan dalam situasi kelompok dengan melibatkan fungsi saling mempercayai, saling pengertian, saling menerima dan saling mendukung.

Kelebihan dari konseling kelompok adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi seseorang, khususnya kemampuan berkomunikasinya. Melalui konseling kelompok, hal-hal yang dapat menghambat atau mengganggu sosialisasi dan komunikasi diungkap dan didinamikakan melalui berbagai teknik, sehingga kemampuan sosialisasi dan komunikasi seseorang berkembang secara optimal.






Kecemasan akan menyertai disetiap kehidupan manusia terutama bila dihadapkan pada hal- hal yang baru maupun adanya sebuah konflik. Kecemasan merupakan suatu kondisi yang hampir pernah dialami oleh semua orang, hanya tarafnya saja yang berbeda-beda.

Kecemasan adalah semacam kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan terhadap sesuatu yang tidak jelas. Kecemasan    tersebut   dapat ditimbulkan    oleh    pemikiran    yang kurang rasional yang hanya membuat siswa khawatir dengan apa yang dihadapinya (Freud : 1991 :86).


Selain 
itu kecemasan juga dapat ditimbulkan oleh kondisi kurang rileksnya tubuh dan pikiran saat menghadapi suatu persoalan sehingga menjadi tegang.


Adapun manfaat desensitisasi sistematis yaitu:

  1. Desensitisasi sistematis sering digunakan     untuk     mengurangi maladaptasi kecemasan yang dipelajari lewat conditioning (seperti phobia) tapi juga dapat diterapkan pada masalah
  2.  Dengan teknik desensitisasi sistematis konseli dapat melemahkan atau mengurangi  perilaku negatifnya tanpa menghilangkannya.
  3. Konseli mampu mengaplikasikan teknik ini dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus ada   konselor yang memandunya.

Beberapa hal ini mungkin dapat meminimalkan kecemasan belajar, yaitu:

1.  Memberikan penjelasan rasional pada siswanya mengapa mereka harus belajar;

2.  Menanamkan rasa percaya diri terhadap siswa bahwa mereka bisa belajar

3.  Menanamkan rasa tanggung jawab kepada siswa untuk memutuskan kesuksesan mereka.









Menurut Lutfi Fauzan 2008: 66 manfaat desensitisasi sistematis antara lain:

  1.   Untuk menurunkan maladaptasi kecemasan yang dipelajari lewat conditioning seperti     fobia tetapi juga dapat diterapkan pada masalah lain, misalnya kecemasan dalam     menghadapi tes
  2.     Untuk melemahkan atau menurunkan perilaku negatif tanpa menghilangkannya.

     Adapun kelemahan teknik desensitisasi sistematis adalah:

  1.      Menggunakan teknik desensitisasi sistematis tidak selalu mudah bagi konselor, perlu belajar     lebih       sebelum     mengaplikasikannya pada konseli.
  2.     Tidak selalu mudah bagi konseli untuk dapat membayangkan situasi yang sesuai dengan      kecemasan yang  dialami

Kelebihan teknik desensitisasi sistematis dalam konseling adalah sebagai berikut ini:

  •   Konseli dapat belajar secara mandiri dan percaya pada kemampuan sendiri untuk menghadapi  kecemasan
  •    Konseli dapat meningkatkan kemampuannya dalam berkonsentrasi saat belajar
  •   Penggunaan teknik desensitisasi sistematis tidak memerlukan biaya yang mahal

 

 

 

 

Penulis        : Jelita Tribudiani, S.Psi

Guru             : Bimbingan dan Konseling



: tanpa label

JAJAK PENDAPAT

Informasi yang disajikan dalam situs ini menurut Anda ?

LOGIN