Minggu, 02/05/2021 Umum 1391 hits
TRANSFORMASI DIGITAL
DI SMAN 5 KOTA TANGERANG BANTEN
Oleh:
Dr. Aisiyatun Nafisah, M.Pd
Guru
PPKn pada SMAN 5 Kota Tangerang
SMAN 5 Kota
Tangerang sebagai sekolah yang bergelar “The
green school” memiliki visi
“terdepan dalam membangun dan mengantarkan pribadi terdidik yang berakhlakul
karimah dan berbudaya lingkungan menuju sukses di era globalisasi, saat ini
dipimpin oleh Dra. Sopiah Herawati, MM. Untuk mencapai visi tersebut semua
warga sekolah saling kolaborasi dalam ekosistem pendidikan terutama di era pandemi
Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-COV-2) yang lebih dikenal Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
mencari solusi untuk tercapainya kualitas pembelajaran. Bagaimanapun juga pandemi
yang datang secara tiba-tiba sangat mengagetkan dunia pendidikan di semua
negara di belahan dunia.
Sejalan dengan
hal tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan
Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
dalam masa Darurat melalui daring. Dan hal
baru di era pandemi adalah tuntutan literasi digital, dengan semua serba
digital di era baru dengan transformasi pendidikan di sekolah harus mengimbangi
dengan tatanan baru dalam menjalankan tugas. Guru dibuat kaget, tidak diberi
waktu yang panjang untuk workshop sehingga penguasaan ICT juga harus dikuasai
secara cepat, karena menyesuaikan dari sistem yang ada di internet. Bukan hanya
di era pandemi, tapi setelah pandemi pun harus bisa. Mau tidak mau, suka tidak
suka guru harus mencari solusi di pandemi ini. Dengan vicon, webinar dll dalam
ekosistem sekolah. Sekolah memiliki karakter sendiri-sendiri cara berkembang
sesuai dengan analisis kebutuhan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat
menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi para guru untuk mengakselerasi
transformasi digital. Banyak media yang bisa dimanfaatkan. Langsung dapat
melalui telepon atau whatshap dan tidak langsung bisa melalui youtube, blog
atau cara virtual lainnya.
Adanya kewajiban
physical distancing dari pemerintah
dan dari edaran perpanjangan masa work
form home, menyebabkan pola Bimtek menyesuaikan. Di SMAN 5 pun telah
dilakukan bimbingan teknis beberapa kali, baik online maupun offline alias
menjadi guru penggerak. Guru yang bergerak, yang berarti mau berbagi tanpa
harus diminta. Apa yang bisa kita lakukan, ya lakukan saja. Seperti berbagi
melalui whatshapp, zoom atau aplikasi apapun. Bimtek pun yang digagas oleh
kepala sekolah yang memiliki semangat tinggi, dan disupport oleh pengawas
sekolah, Bintek dibuka langsung oleh kepala KCD kota Tangerang dan Tangsel Drs.
H. Zaenal Abidin, MM. Bintek penguasaan ICT untuk pembelajaran di rumah (BDR)
berupa penguasaan Google Suite, Google Meet, Google Form, Google Doc, Fly Exam,
pembuatan video pembelajaran seperti Fastone, Kinemaster, powerpoint animation,
Excel, Channel Youtube dll. Dipandu oleh tim IT sekolah yang handal seperti, Suprihono, M.Kom, Dadang Hadi P, S.Kom, Agus Salim, S.Pd dll. Dengan motto
“Belajar Berbagi, dan Berbagi Belajar” saling berbagi itu saling menguatkan, memacu
semangat bapak/ibu guru untuk belajar dan menjadi pembelajar. Juga
materi-materi terkini seperti asessmen, Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan materi
pendukung untuk model dan strategi pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran sehingga mampu meningkatkan kompetensi guru. Bimtek ini
merupakan apresiasi positip karena dipandang menjadi program berkelanjutan dari
program sebelumnya bahwa guru adalah agen perubahan. Guru yang cepat terbiasa
dengan pembelajaran online bisa disimpulkan memiliki sumber daya guru yang
bagus.
: tanpa label
Informasi yang disajikan dalam situs ini menurut Anda ?